Trentech.id
No Result
View All Result
Login / Register
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget
Trentech.id
No Result
View All Result

Mengenal Revenue Stream dan Business Model untuk Startup

1 November 2022
in Startup
Mengenal Revenue Stream dan Business Model untuk Startup
1.6k
VIEWS

Daftar Isi

  • Jenis-jenis revenue model dalam startup digital
  • Jenis-jenis business model dalam startup digital
    • Marketplace
    • E-Commerce
    • SaaS (Software as a Services)
    • Consumer
    • API Model
    • Data
    • Licensing
5/5 - (1 vote)

Mempelajari tentang startup, maka tak akan terlepas dari belajar tentang berjalannya sebuah proses bisnis. Ada beberapa istilah dan konsep bisnis yang perlu dimengerti sebelum terjun lebih dalam, seperti istilah revenue stream, revenue model dan business model. Tiga hal tersebut biasanya akan sering ditanyakan ketika startup dihadapkan pada sebuah presentasi, ntah di hadapan calon rekanan bisnis, investor ataupun dalam kegiatan inkubator.

Secara sederhana revenue stream dapat didefinisikan sebagai sumber utama bisnis dalam mendapatkan pemasukan. Revenue model dapat diartikan sebagai sebuah cara yang ditempuh pelaku bisnis untuk mengelola arus pendapatan, termasuk di dalamnya pengelolaan sumber daya yang diperlukan untuk mengelola pendapatan tersebut. Sedangkan business model merupakan berbagai aspek dalam bisnis yang di dalamnya termasuk revenue stream dan model, serta rincian strategi yang menggambarkan bagaimana proses bisnis perusahaan bisa berjalan berkesinambungan.

Jenis-jenis revenue model dalam startup digital

Seiring dengan makin bervariasinya jenis produk dan layanan yang dihadirkan dalam startup digital, strategi pendapatan keuntungan pun turut berkembang. Ada berbagai macam revenue model yang diterapkan, menyesuaikan tipikal produk/layanan yang dijajakan. Berikut ini adalah beberapa jenis revenue model yang hingga saat ini umum dipilih dan digunakan oleh pelaku startup digital.

Revenue Model Kelebihan Kekurangan
Iklan; Model bisnis ini biasanya diterapkan untuk layanan berbasis web atau aplikasi, menampilkan iklan di tempat strategis di dalam konten layanan yang dihadirkan. Google AdSense menjadi salah satu yang paling populer digunakan di Indonesia.Namun seiring perkembangannya, iklan juga bisa dikelola secara langsung, berhubungan langsung dengan brand tertentu yang ingin mempublikasikan pekerjaan. Penerapan dan pengelolaannya mudah. Cocok untuk model layanan atau aplikasi yang disampaikan secara gratis. Perlu memastikan pengguna layanan atau aplikasi tersebut banyak. Umumnya tidak bisa didapat secara instan, perlu ada proses panjang untuk menghadirkan traksi.
Affiliate; Berafiliasi dengan brand lain juga menjadi yang cukup populer diterapkan di Indonesia. Konsep afiliasi ini biasanya digunakan oleh pengembang konten (web atau aplikasi) yang mempromosikan produk tertentu (biasanya secara native) di dalamnya. Jika dibandingkan dengan iklan, umumnya penawaran yang diberikan lebih menjanjikan, dengan hitungan yang lebih tinggi dan lebih jelas. Seringkali harus memaksakan konten untuk disesuaikan dengan produk dari afiliasi yang ingin digenjot. Perlu proses panjang dan dapat mengorbankan ketertarikan pengguna.
Transaksional; Model ini pada dasarnya sama dengan tata cara jual beli di pasar, sebuah produk atau layanan dibayar langsung oleh konsumen (bayar di muka). Misalnya menjual perangkat lunak dengan mekanisme beli putus. Beberapa konsumen (terutama di tipe konvensional) lebih nyaman karena proses yang sederhana. Produk yang dijual dengan model bisnis seperti ini biasanya sangat banyak persaingannya. Sehingga strategi seperti perang harga biasanya harus dilakukan, sehingga meminimalkan keuntungan.
Layanan Berlangganan; Model ini biasanya diterapkan untuk layanan yang digunakan dalam jangka waktu lama. Umumnya dihitung secara bulanan atau per tahun. Dengan produk yang matang, layanan ini dapat menghadirkan keuntungan yang signifikan.

 

Sangat bergantung pada basis konsumen yang besar. Membutuhkan inovasi berkelanjutan setiap waktu untuk menciptakan kepercayaan.
Penjualan Online; Sama seperti penjualan transaksional, hanya saja prosesnya dilakukan sepenuhnya di website (online). Dapat diterapkan untuk beragam jenis produk dan layanan, mulai dari yang berbentuk fisik hingga yang berbentuk non-fisik. Untuk beberapa produk yang memerlukan strategi pemasaran langsung (pengguna harus melihat barangnya, seperti rumah, mobil dll).
Penjualan Tidak Langsung; Model penjualan yang melibatkan agen atau re-seller. Sangat ideal bagi perusahaan untuk melakukan penyebaran produk dan memperbesar jaringan. Kurang cocok untuk model bisnis digital yang ada saat ini, tantangan di pasar akan banyak pada edukasi konsumen, transformasinya ke affiliate.
Ritel; Proses penjualan produk secara ritel. Misalnya pengembang aplikasi yang menjual DVD aplikasi melalui toko di lokasi fisik. Membantu meningkatkan popularitas brand, karena umumnya bisa menjangkau konsumen secara lebih luas, terutama di negara yang masih dalam tahap transisi digital seperti Indonesia. Tidak cocok untuk startup dengan modal pas-pasan, harus mengucurkan investasi besar. Di Indonesia juga akan terkikis dengan pembajakan.
Memfokuskan Pada Layanan; Memberikan produk secara gratis, tapi harus membayar untuk layanan dan proses kustomisasinya. Misalnya mengembangkan aplikasi tertentu, aplikasinya dijual gratis, tapi instalasi dan hosting-nya harus membayar di perusahaan tersebut. Memberikan banyak ketertarikan, terlebih jika “layanan berbayar” dapat dibaurkan secara rapi. Produk sebagai biaya pemasaran, membutuhkan waktu lama untuk mengembalikan modal seiring dengan tantangan mendapatkan traksi.
Freemium; Model bisnis paling populer yang ada saat ini. Memberikan layanan gratis, tapi menyediakan konten/layanan eksklusif untuk pengguna berbayar. Mirip dengan model sebelumnya, cocok untuk layanan digital berupa perangkat lunak. Membutuhkan waktu yang lama untuk menumbuhkan transaksi dan strategi penyampaian yang kuat.

Jenis-jenis business model dalam startup digital

Tidak semua revenue stream cocok diterapkan untuk startup digital, hal tersebut dikarenakan harus menyesuaikan dengan business model yang digalakkan. Business model juga sangat erat kaitannya dengan tipikal produk/layanan, dan bagaimana bisnis menyampaikan produk/layanan tersebut kepada konsumen. Berikut ini beberapa jenis business model yang saat ini umum diadopsi oleh startup digital.

Marketplace

Tokopedia, Go-Jek, Airbnb, Bukalapak termasuk startup yang menggunakan business model ini. Menghubungkan pemilik produk/layanan dengan konsumen/pengguna. Startup menyediakan layanan untuk menghubungkan dan melancarkan proses transaksi kedua belah pihak.

business model marketplace

E-Commerce

Mengacu pada penjualan dan distribusi produk dan layanan secara online. Model e-commerce tidak melulu diterapkan oleh bisnis yang memfokuskan pada jual beli barang secara umum (seperti Amazon), proses e-commerce sendiri dapat diadopsi di berbagai bisnis, seperti Microsoft yang menjual XBOX secara online.

SaaS (Software as a Services)

Business model yang memfokuskan pada penyampaian layanan kepada pelanggan, umumnya berupa perangkat lunak dan dibayarkan secara berlangganan. Produk seperti layanan komputasi awan, CRM atau sistem manajemen keuangan cocok menerapkan model bisnis ini.

saas business model

Consumer

Business model yang memberikan layanan secara cuma-cuma kepada konsumen, karena fokusnya adalah membangun saluran distribusi yang kuat. Setelah produk digunakan banyak orang, revenue model seperti iklan atau freemium diterapkan. Contohnya seperti SnapChat, layanannya gratis, dan akhirnya mengeluarkan produk kaca mata untuk mendukung penggunaan aplikasinya.

API Model

Beberapa startup di Indonesia bergantung pada layanan API seperti Stripe atau Twilio. Atau kita baru saja mengenal startup baru bernama Prism. Layanannya diintergasikan dengan sistem yang dimiliki oleh perusahaan lain, tak terlihat secara kasat mata, namun memberikan kenyamanan yang berarti.

Data

Business model yang memfokuskan pada pengumpulan data, biasanya akan diolah menjadi analisis untuk kebutuhan tertentu.

Licensing

Startup yang berhasil menelurkan inovasi berupa properti intelektual dapat memberikan perizianan berupa paten, merek dagang, rahasia dagang hingga pengetahuan yang dimiliki. Contohnya seperti apa yang dilakukan Arm Holdings.

Tags: bisnis modelbisnis model marketplacebisnis model untuk startupbusiness model canvasbusiness model marketplacebusiness model startupbusiness planrevenue streamstartup
Previous Post

Yuk Pelajari Enam Cara Tepat Melakukan Riset Pasar untuk Bisnis

Next Post

Karakteristik yang Perlu Kamu Cermati dalam Sebuah Strategi Branding

Angga Permana

Angga Permana

Maju terus sampai TUNTASSS!

Related Posts

5 Laporan Bisnis yang Harus Dibuat Startup Tahap Awal agar Tetap Bertahan di Tahun 2023

5 Laporan Bisnis yang Harus Dibuat Startup Tahap Awal agar Tetap Bertahan di Tahun 2023

3 November 2022
1.5k

Apa yang kamu ketahui tentang startup tahap awal milikmu? Tidak, saya tidak bertanya tentang tim, produk, atau pesaing kamu. Tapi, apa...

riset pasar untuk startup

Yuk Pelajari Enam Cara Tepat Melakukan Riset Pasar untuk Bisnis

31 October 2022
1.4k

Sebelum memulai bisnis, Anda harus melakukan riset pasar, hal tersebut dapat menjadi perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan. Penulis Kevin Duncan...

rekomendasi film belajar bisnis drama korea

Rekomendasi Film Belajar Bisnis dari Drama Korea

28 October 2022
1.6k

Belajar bisnis bisa dari mana saja. Tak bisa dipungkiri bahwa drama Korea saat ini tengah menjadi tontonan yang cukup dinantikan...

Please login to join discussion

Terpopuler

  • contoh pitch deck

    8 Contoh Pitch Deck Startup yang Bisa Kamu Pelajari

    902 shares
    Share 360 Tweet 225
  • Kumpulan Materi Kuliah Jurusan Teknik Informatika dan Ilmu Komputer

    324 shares
    Share 130 Tweet 81
  • Kamu Bisa Membuat 6 Hal Ini Dengan Javascript

    132 shares
    Share 53 Tweet 33
  • 5 Pertanyaan Seputar Startup yang Wajib Anda Jawab Sebelum Membangun Startup

    135 shares
    Share 54 Tweet 34
  • Founder Startup Sering Melewatkan Ini Saat Pitching

    128 shares
    Share 51 Tweet 32
  • Inilah 5 Hacker Indonesia Level Dewa yang Diakui dan Ditakuti Dunia

    155 shares
    Share 62 Tweet 39
  • Sarjana Komputer Tidak Bisa Coding? Apa Kata Dunia?

    165 shares
    Share 66 Tweet 41
  • Upgrade XAMPP? Beginilah Caranya

    227 shares
    Share 91 Tweet 57
  • Ini Dia Cara Membuat Template WordPress Dengan Bootstrap Mudah

    129 shares
    Share 52 Tweet 32
  • Kalau Mau Kaya Tanpa Jadi Pengusaha, Belajar Coding Bisa Jadi Jawabannya

    123 shares
    Share 49 Tweet 31

About . Contact . Partnership

Trentech.id adalah situs yang menyajikan konten tentang startup, bisnis, game, event, hingga informasi pekerjaan. Trentech berusaha memberikan konten yang berkualitas untuk para pembacanya agar dapat menjadi rujukan utama mengenai dunia teknologi pada khususnya. Tim trentech terdiri dari orang – orang yang berkompeten dibidangnya, dan akan selalu mendukung karya – karya terbaik anak bangsa dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk para startup agar dapat publish karyanya di trentech.

Trentech ID

  • About
  • Contact
  • Partnership
  • Panduan Penulis
  • Privacy Policy
  • Sitemap

Tools

  • Harga Crypto Terbaru
  • Cek Ongkir
  • Cek Resi
  • Cek Domain
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget
Login / Register

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Sign Up
Forgot Password?
Lost your password? Please enter your username or email address. You will receive a link to create a new password via email.