Trentech.id Logo
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget
Logo Trentech.id
No Result
View All Result
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget

Mau Tau Dari Mana Web Browser Mendapatkan Uang?

9 May 2017
in Business

Besar kans, Anda sekarang sampai di laman ini dan membaca kalimat pertama di artikel ini dari sebuah desktop browser. Tak kecil pula kans bahwa Anda memiliki lebih dari satu peramban yang terpasang, entah itu Google Chrome, Mozilla Firefox, Apple Safari, Opera, Microsoft Edge, atau mungkin Internet Explorer. Atau mungkin Anda malah menggunakan browser di luar nama-nama itu? Kemungkinan selalu ada.

Kalau Anda mencermati, pasar browser merupakan pasar yang cukup kompetitif. Selain nama-nama mapan yang sudah disebut di atas, kini ada juga penantang baru seperti UC Browser dan Vivaldi. Bagi sebagian orang, mungkin fenomena ini sedikit aneh. Soalnya jarang terdengar dari media bahwa suatu browser saking lakunya sampai membuat developernya seperti sedang mendapatkan durian runtuh alias kebanjiran duit. Kendati demikian faktanya, perusahaan swasta macam Opera Software tetap bisa hidup dan beroperasi sedari berdiri 1995 silam, walau Juli 2016 lalu bisnis utama mereka – yang meliputi browser dan aplikasi kemanan – telah menjadi milik sebuah konsorsium asal Tiongkok yang di dalamnya ada Qihoo 360, perusahaan yang juga mengembangkan peramban.

Kembali ke premis yang sudah tertuang di judul, bagaimana browser meraup keuntungan? Saat menghadiri Collision Conference 2017 di New Orleans, Amerika Serikat, Jon von Tetzchner bersedia membocorkan sekeping dari rangkaian bisnis model perusahaannya, Vivaldi, yang ternyata juga dilakukan perusahaan swasta pengembang browser lainnya.

“Bisnis model kami sebenarnya sama dengan browser lainnya. Anda bisa mendapatkan keuntungan dari kerja sama dengan search engine, misalnya. Jadi, Anda memilih dan menentukan mesin pencari yang dimasukkan di browser tersebut. Kami sendiri baru saja menambahkan Ecosia. Intinya, kami bekerja sama dengan perusahaan itu dan kami pun mendapatkan pemasukan,” jelas CEO Vivaldi Technologies tersebut.

Jon von Tetzchner

Tak berhenti di sana, mantan pendiri Opera Software itu juga menyatakan kalau situs yang tersimpan secara default di suatu peramban juga dapat menghasilkan uang bagi si developer. “Praktik ini cukup populer dan menguntungkan bagi kami [pengembang browser], karena kami hanya fokus untuk menghasilkan produk terbaik untuk user. Kami lantas memilih mitra yang bakal disukai pengguna kami, tetapi tetap membiarkannya fleksibel atau sebagai sebagai opsi saja.”

Oleh karena itu meskipun Anda dan warganet lain bisa menggunakan browser secara gratis, monetisasinya tetap berjalan di ‘belakang layar’.

Lalu, berapa nominal yang bisa dikantongi oleh developer browser tersebut? Tanpa segan, von Tetzchner mencontohkan revenue perusahaannya yang lalu, Opera, yaitu $1 setiap user dalam setahun. Kalau dikonversi menjadi rupiah, yaitu Rp13 ribuan, jumlah itu memang bukan uang yang besar. Namun, tetap saja bisa menjadi melimpah ketika pengguna browser tersebut kian banyak.

Sekadar informasi, Vivaldi sendiri adalah peramban yang sedikit berbeda. Diluncurkan sejak awal tahun 2015, Vivaldi mengandalkan user interface (UI) yang lebih menyenangkan, dengan beragam fitur yang belum disediakan oleh browser lain, seperti analisis terhadap situs yang telah dikunjungi oleh user. Keunggulan UI Vivaldi sendiri dapat dilihat dari tampilannya yang minimalis dengan ikon dan font standar plus skema warna yang bisa menyesuaikan background maupun desain dari sebuah situs yang sedang diakses. Pemakai peramban berlogo ‘V’ itu pun dapat mengubah temanya secara keseluruhan, posisi tab, address bar, hingga start page-nya.

Apabila Anda sudah pernah menggunakan Vivaldi di desktop dan kepincut dengan tampilannya sembari bertanya-tanya apakah browser tersebut akan tersedia dalam versi mobile, sabarlah sedikit lagi. Kepada Rob Pegoraro, pemandi sesi diskusi tersebut, von Tetzchner menyatakan bahwa ia dan timnya mengaku sedang mengerjakan mobile browser Vivaldi, tepatnya untuk sistem operasi Android. Versi iOS-nya nanti akan lahir begitu code base-nya telah siap, karena berbeda dengan Android.

“Kami berharap Apple melakukan hal yang tepat dan berhenti melarang core browser lain untuk berjalan di platformnya,” keluh pria 49 tahun itu, seperti dikutip dari blog resmi Vivaldi. [lb/ap]

Berikan rating

Follow Trentech.id di Google News, Klik DI SINI

Tags: browserchromeexplorefirefoxinternetmendapatkan uangmicrosoft edgeuangwebweb browser
1.6k
VIEWS
Previous Post

Pahami Enam Cara Tepat Menjual Produk IoT

Next Post

Tren Startup Indonesia Didominasi Sektor Pertanian dan Kesehatan

Related Posts

octa brocker

Mendiversifikasi Risiko Kripto Melalui CFD: Perluas Cakrawala Finansial bersama Octa Broker

6 March 2025
1.4k

Pasar mata uang kripto dikenal akan volatilitasnya. Untuk melawan fluktuasi harga, trader perlu menggunakan tools manajemen risiko yang ketat. Opsi...

pengusaha 2025

Tips Sukses Startup: Tools Penting Pengusaha Masa Kini di Tahun 2025

8 January 2025
1.4k

Menjadi wirausahawan di abad ke-21 ini sangat berbeda dengan wirausaha di masa lalu. Jika kita melihat lebih dari satu dekade...

riset pasar untuk startup

Yuk Pelajari Enam Cara Tepat Melakukan Riset Pasar untuk Bisnis

27 December 2024
1.5k

Sebelum memulai bisnis, Anda harus melakukan riset pasar, hal tersebut dapat menjadi perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan. Penulis Kevin Duncan...

Terpopuler

  • 1140-hiden-dangers-of-wi-fi.imgcache.rev.web.1100.633-832458b3

    3 Cara Memutus Koneksi Orang Lain dari Jaringan Wi-Fi Anda

    1017 shares
    Share 407 Tweet 254
  • 8 Contoh Pitch Deck Startup yang Bisa Kamu Pelajari

    2460 shares
    Share 984 Tweet 615
  • 16 Jenis Saham: Panduan Lengkap Memahami Dunia Investasi

    591 shares
    Share 236 Tweet 148
  • YouTube Luncurkan Dua Layanan Berlangganan Baru: YouTube Premium dan YouTube Music

    119 shares
    Share 48 Tweet 30
  • AMP Stories, Google Ingin Kita Mengonsumsi Berita Seperti di Instagram

    169 shares
    Share 68 Tweet 42
  • HP Nokia Edge 2022 Mirip Iphone 13, Cek Harga dan Spesifikasi

    320 shares
    Share 128 Tweet 80
  • Apa itu Regulatory Sandbox: Inovasi Keuangan Kripto

    117 shares
    Share 47 Tweet 29
  • Manfaat Belajar Bahasa Pemrograman untuk Kehidupan

    279 shares
    Share 112 Tweet 70
  • Apa itu Saham Siput – Panduan Pemula Investasi

    164 shares
    Share 66 Tweet 41
  • Rencana JNE Akuisisi AnterAja

    122 shares
    Share 49 Tweet 31

About . Contact . Partnership . Google News . Telegram

Trentech.id adalah situs yang menyajikan konten tentang startup, bisnis, game, event, hingga informasi pekerjaan. Trentech berusaha memberikan konten yang berkualitas untuk para pembacanya agar dapat menjadi rujukan utama mengenai dunia teknologi pada khususnya. Tim trentech terdiri dari orang – orang yang berkompeten dibidangnya, dan akan selalu mendukung karya – karya terbaik anak bangsa dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk para startup agar dapat publish karyanya di trentech.

Trentech ID

  • About
  • Contact
  • Advertising
  • Privacy Policy
  • Sitemap

Tools

  • Harga Crypto Terbaru
  • Cek Ongkir
  • Cek Resi
  • Cek Domain

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Sign Up
About . Contact . Partnership . Google News