Trentech.id
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget
Trentech.id
No Result
View All Result
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget

Kisah Founder eFishery : Siapa Suruh Kamu Miskin

24 October 2017
in Business
Kisah Founder eFishery : Siapa Suruh Kamu Miskin
1.4k
VIEWS
Berikan rating

Saya lahir hanya beberapa meter dari rumah kumuh bantaran kali dan pasar becek. Sedekat itu saya dengan kemiskinan. Teman SD saya tinggal di gubuk pinggir kali. Teman main rumah saya anak tukang pulung. Mengingat itu, tentunya congkak sekali rasanya kalau saya tidak menganggap diri saya sebagai orang yang beruntung.

Bisa dibilang, mungkin mayoritas dari 20 tahun awal hidup saya juga hanya sejengkal di atas garis kemiskinan. Berkat perjuangan kedua orang tua saya dalam menyediakan pendidikan dan atas izin Allah, saya bisa menembus strata sosial beberapa tingkat. Biarpun demikian, saya berupaya tetap terkoneksi, dari satu cara maupun lainnya, dengan isu kemiskinan. Mungkin saja soal idealisme. Atau mungkin soal egoisme, karena kemiskinan banyak membentuk ego: kesayaan. Sedekat itu saya dengan kemiskinan.

Baca lagi

Founder Startup Sering Melewatkan Ini Saat Pitching

Kesalahan Umum yang Dilakukan Founder Baru

Belajar Dari Kisah Inspiratif Pendiri WhatsApp dan Alasan Ia Mengundurkan Diri Dari CEO WhatsApp

Makanya, saya sebal sekali kalau ada kawula kelas menengah ngehek komentar di Facebook dengan menyindir si miskin, bahwa mereka miskin karena nggak berusaha dan/atau karena bodoh. Kutukupret. Kemiskinan yang mereka tahu mungkin cuma dari artikel Hipwee yang berjudul “Jack Ma: ‘Kalau Masih Miskin Sampai Umur 35, Itu Salahmu Sendiri!’“. Atau dari jendela kaca Uber ber-AC saat mereka melintasi pengemis di lampu merah.

Bagi para kaum metropolis ini, kemiskinan seperti polusi yang mengganggu mata dan perlu dialienasi; sebagaimana mereka bangga menggusur rumah bantaran kali supaya bisa dipakai selfie atau lari pagi.

Bagi mereka yang tontonannya The Golden Way Mario Teguh atau kitab pedomannya adalah motivator coach yang covernya selalu berjas, dengan senyum terlalu lebar, dan gaya jempol, kemiskinan ini seperti 1+1=2. Asal ada keinginan, ada perjuangan, maka Anda bisa kaya. Anda PASTI kaya. PERCAYALAH!

Miskin Karena Miskin

Semakin kesini, saya banyak berinteraksi dengan orang-orang kaya; yang bahkan dari keluarga terkaya di Indonesia. Dari interaksi itu, saya makin sadar bahwa kesenjangan itu nyata. Dan kesenjangan inilah yang membawa kesenjangan yang lain, yang hingga sekarang ada di titik di mana 4 orang terkaya di Indonesia memiliki harta lebih banyak dari 100 juta masyarakat termiskinnya.

Saya ketemu dengan anak konglomerat yang sejak kecil udah jadi anak konglomerat. Dari kecil, dia bisa dapet pendidikan dimana aksesnya terhadap buku dan ilmu semudah ngupil yang udah nyangkut di tepi lubang hidung. Nutrisi makanannya top notch. Kuliah di Ivy League tanpa perlu pusing biaya. Bapaknya donatur di sana. Temenannya sama anak-anak konglomerat dari negara lain yang liburannya naik jet pribadi keliling kastil di Eropa. Saat lulus, dia bisa kerja langsung di top level perusahaan keluarganya yang multi-national. Mau bikin bisnis, koneksi temen-temennya di kampus atau temen bapaknya udah bisa dapet funding jutaan dollar sambil merem. Sampai sekarang, dia tetap kaya. Jadi, apakah orang ini bisa kaya karena perjuangan tanpa lelahnya dalam hidup?

Bandingin sama temen SD saya yang nggak sengaja ketemu beberapa tahun lalu di terminal bis Pulogadung. Keluarganya miskin, rumah pinggir kali. Dulu sering banget cerita makan cuma garam dan nasi. Anaknya pinter, masuk ke sekolah favorit di SMP. Sayangnya, rumahnya kebakaran, menghabisi semua harta yang keluarganya punya. Dia nggak bisa sekolah lagi. Di usia SMP, dia jadi tukang pulung. Lalu, naik pangkat jadi tukang semir sepatu. Terus, naik lagi jadi pedagang asongan. Saat ketemu, dia jadi kenek metro mini. Seumur-umur saya hidup, dia salah satu wanita (ya, doi cewek) paling pinter yang pernah saya kenal. Sampai sekarang tetap miskin. Jadi, apakah dia miskin karena nggak berusaha dan bodoh?

Ya, dua kasus di atas memang anekdotal dan siapapun bisa kasih cerita lain yang bertentangan. Tapi, mari objektif: kemiskinan ini kompleks. Dan penyimpulan kita bahwa kemiskinan merupakan akibat dari kemalasan dan kebodohan adalah bentuk nyata dari kemalasan kita untuk berpikir atau kebodohan kita dalam melihat realita. Orang miskin yang memiliki keterbatas akses terhadap pendidikan, gizi, relasi, serta sumber daya, tentunya tidak semudah itu bisa mengubah nasibnya untuk lebih pintar dan berdaya, seberapapun payah ia berupaya.

Kemiskinan bukan hanya pola yang salah tentang mengelola uang. Dalam mayoritas kasus, mereka bahkan tidak punya cukup uang untuk dikelola. Kemiskinan jelas-jelas tidak sesederhana kemalasan untuk berikhtiar. Dalam banyak hal, mereka lebih keras bekerja dibanding mayoritas kita. Hambatannya bukan hanya hal-hal material, tapi semua kesulitan material ini mengendap menjadi hambatan immaterial dalam diri mereka yang menyaksikan bahwa hidup menentang mereka untuk bisa maju; bahwa peruntungan memaksa mereka untuk tetap jadi miskin.

Kemiskinan adalah akumulasi dari kemiskinan sebelumnya, yang terakumulasi dari kemiskinan lainnya. Dalam konteks Indonesia sebagai negara dengan kesenjangan keempat tertinggi di dunia, kemiskinan semakin diperparah karena sulitnya mobilitas vertikal. Saat pendidikan yang berkualitas mahal dan yang miskin hanya kebagian sekolah bobrok dengan dana BOS yang dikorupsi; saat makanan bergizi mahal dan yang miskin hanya kebagian raskin yang sudah tengik, saat lapangan pekerjaan layak sulit dan yang miskin hanya bisa mengais nafkah dari kerja kasar, bagaimana bisa si miskin naik strata? Kemiskinan adalah hasil dari struktur yang berpihak pada kesenjangan.

Kamu sih, Miskin

Kemiskinan memang kompleks. Sekompleks keresahan tulisan ini yang tidak bisa terwujud nyata dalam dampak apapun yang signifikan di keseharian penulisnya. Mungkin saja, di satu titik nanti di masa depan, hidup saya tidak lagi dekat dengan kemiskinan. Mungkin saja, suatu saat nanti, anak saya bisa dengan mudahnya sekolah di Ivy League lalu liburan keliling kastil di Eropa. Mungkin saja, takdir mempercayakan saya untuk memiliki banyak harta. Tapi, saya berdoa supaya ketika memang titik itu sampai waktunya, saya bisa tetap punya ego yang cukup naif untuk meruntuhkan struktur yang membuat siklus kemiskinan ini ada. Atau, setidaknya saya bisa tetap diberi kekuatan untuk menggetok sekeras-kerasnya kutukupret yang menyalahkan si miskin yang tetap jadi miskin. [zl/ap]

Tags: efisheryfounderkisah founder
Previous Post

Membangun Startup : Solusi, Solusi, Solusi, BUKAN Profit

Next Post

Yuk Pelajari Cara Membuat Bot LINE SimSimi

Trentech.id

Trentech.id

Tren Teknologi Indonesia

Related Posts

pitching startup

Founder Startup Sering Melewatkan Ini Saat Pitching

16 June 2022
1.6k

Founder startup sering menyampaikan pitching dengan sukses bisa dianalogikan seperti menyodorkan lembar cek kosong untuk diisi oleh investor. Saking besarnya...

kesalahan yang dilakukan founder baru

Kesalahan Umum yang Dilakukan Founder Baru

8 April 2022
1.4k

Seringnya, founder baru belajar lebih banyak dari kesalahan yang mereka buat selama mendirikanstartup dibanding dari kesuksesan mereka. Ini kurang lebih sama...

Belajar Dari Kisah Inspiratif Pendiri WhatsApp dan Alasan Ia Mengundurkan Diri Dari CEO WhatsApp

Belajar Dari Kisah Inspiratif Pendiri WhatsApp dan Alasan Ia Mengundurkan Diri Dari CEO WhatsApp

22 January 2021
1.7k

Aplikasi WhatsApp merupakan salah satu aplikasi berbagi pesan instan yang paling populer di seluruh dunia. Tahukah Anda siapa pendiri WhatsApp?...

Login
Please login to comment
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Terpopuler

  • contoh pitch deck

    8 Contoh Pitch Deck Startup yang Bisa Kamu Pelajari

    1011 shares
    Share 404 Tweet 253
  • Kumpulan Materi Kuliah Jurusan Teknik Informatika dan Ilmu Komputer

    354 shares
    Share 142 Tweet 89
  • Mengenal Lean Product Development dan Berbagai Keunggulannya

    139 shares
    Share 56 Tweet 35
  • Yuk Ketahui Sejarah Perkembangan Aplikasi Chat di Seluruh Dunia

    153 shares
    Share 61 Tweet 38
  • Inilah 15 Skin Paling Keren di Mobile Legends

    171 shares
    Share 68 Tweet 43
  • Google Buat Email Lebih Dinamis Dengan AMP Untuk Email

    138 shares
    Share 55 Tweet 35
  • Ternyata Beginilah Cara Kerja Powerbank

    172 shares
    Share 68 Tweet 43
  • Apa Itu Bisnis Model Kanvas dan Pentingnya untuk Sebuah Startup?

    130 shares
    Share 52 Tweet 33
  • EV Hive dan Pemprov DKI Jakarta Luncurkan Co-Working Space JSCHive

    111 shares
    Share 44 Tweet 28
  • Bekerja di Bidang Otomotif, Menjanjikan Penghasilan Besar! Berminat?

    139 shares
    Share 56 Tweet 35

About . Contact . Partnership

Trentech.id adalah situs yang menyajikan konten tentang startup, bisnis, game, event, hingga informasi pekerjaan. Trentech berusaha memberikan konten yang berkualitas untuk para pembacanya agar dapat menjadi rujukan utama mengenai dunia teknologi pada khususnya. Tim trentech terdiri dari orang – orang yang berkompeten dibidangnya, dan akan selalu mendukung karya – karya terbaik anak bangsa dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk para startup agar dapat publish karyanya di trentech.

Trentech ID

  • About
  • Contact
  • Partnership
  • Panduan Penulis
  • Privacy Policy
  • Sitemap

Tools

  • Harga Crypto Terbaru
  • Cek Ongkir
  • Cek Resi
  • Cek Domain
  • Login
  • Sign Up
About . Contact . Partnership

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
wpDiscuz