Sebagai negara yang pernah diberlakukan embargo Amerika Serikat (AS), tentu di Kuba tak akan dijumpai produk-produk asal Negeri Paman Sam itu. Namun tampaknya saat ini telah berubah, karena Google baru saja beroperasi di Kuba.
Bahkan Google merupakan perusahaan internet asing yang mengoperasikan servernya di Kuba. Sehingga mulai hari ini, masyarakat Kuba bisa menjajal produk Google, seperti YouTube, Gmail, hingga pencarian informasi di dunia maya.
Dikutip detikINET dari IBTimes, Jumat (28/4/2017), keberadaan layanan Google di Kuba itu berkat kesepakatan kerjasama dengan perusahaan telekomunikasi lokal bernama Etecsa. Pembicaraan kedua belah pihak tersebut telah dilakukan Desember 2016, tapi baru terealiasi Rabu (26/4/2017) waktu setempat.
Meski server Google dapat diakses di Kuba, bukan berarti kecepatan internetnya serupa dengan yang terjadi di AS. Koneksi internet di Kuba masih di angka kilobyte, dikarenakan jalur internetnya harus melalui Venezuela dahulu untuk sampai ke negeri Sosialis ini.
“Saya pikir ini akan nyata bagi masyarakat Kuba. Internet di Kuba masih berada di proses yang lambat, tapi itu masih dalam proses. Hadirnya layanan Google di negara ini menjadi tonggak sejarah,” kata Doug Madaory, Direktur analisis internet di Dyn, perusahaan pemantau internet global.
Kuba merupakan negara dengan koneksi internet di barat, di mana rata-rata warganya mengakses dunia maya melalui sekitar 240 WiFi yang tersebar di Kuba.
Untuk mengakses internet di Kuba cukup mahal, bisa mencapai Rp 19 ribuan per jamnya alias USD 1,50. Tarif ini jelas cukup menguras kantong di negara dengan upah minimum rata-rata USD 25 atau sekitar Rp 332 ribu per bulannya.