Trentech.id
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget
Trentech.id
No Result
View All Result
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget

Bagaimana Saya Menemukan Partner Saat Masih Awam di Dunia Startup

14 April 2017
in Startup
Bagaimana Saya Menemukan Partner Saat Masih Awam di Dunia Startup
1.4k
VIEWS
Berikan rating

Saya sangat payah dalam bidang programming. Jadi ketika saya mendapat ide tentang sebuah aplikasi, saya tahu bahwa hal pertama yang harus saya lakukan adalah mencari seorang developer untuk diajak bekerja sama.

Saat itu saya masih relatif baru di dunia startup, jadi saya tidak memiliki koneksi untuk mendapatkan partner atau karyawan yang saya butuhkan. Saya benar-benar tidak tahu harus mulai dari mana.

Baca lagi

Analisis Pitch Deck Zomato: Bagaimana Pitch Deck Zomato Berhasil Mencuri Perhatian Investor

Bagaimana Mengatur Timing Fundraising yang Tepat untuk Bisnis Startup di Era Gig Economy

Airbnb Catat Pertumbuhan Pendapatan 40 Persen di Tahun 2022, 2023?

Lewat artikel ini, saya berharap kamu bisa belajar dari pengalaman saya, dan bisa menemukan partner yang cocok dengan kebutuhanmu.

Apakah kamu benar-benar butuh partner?

Sebelum memutuskan untuk mencari partner, saya sempat berkontemplasi tentang perlu atau tidaknya partner itu sendiri. Daripada partner, mungkin lebih baik saya mengumpulkan dana melalui Kickstarter saja, lalu mempekerjakan developer dari luar.

Saya pun mencoba merancang kampanye, memproyeksikan anggaran, dan berkonsultasi dengan beberapa orang yang “ahli” soal Kickstarter.

Untuk menjalankan rencana saya, saya perlu menggalang dana US$100.000 (sekitar Rp1,3 miliar). Para ahli tersebut memberi tahu bahwa kampanye yang berhasil mengumpulkan lebih dari US$100.000 (satu persen peringkat teratas Kickstarter) rata-rata menghabiskan dana sekitar US$10.000, dan sudah mempersiapkan diri setidaknya enam bulan sebelum peluncuran kampanye.

Tentu saja ada juga orang-orang yang tidak mengeluarkan dana sama sekali, dan orang-orang yang keluar dana lebih besar dari itu. Jumlah di atas hanya perkiraan rata-rata. Tapi yang jelas cara ini tidak cocok dengan saya.

Saya menyimpulkan bahwa Kickstarter cocok untuk meluncurkan produk yang punya bentuk fisik, tapi tidak untuk produk aplikasi messaging. Apalagi jika saya menggandeng developer dari luar yang belum tentu memiliki passion seperti seorang co-founder.

Mencari kenalannya kenalan

Setelah menjauhi Kickstarter, saya mulai mencari partner dengan cara menyampaikan ide ke semua orang yang saya kenal. Kemudian saya bertanya pada mereka, apakah mereka kenal seseorang yang kira-kira tertarik.

Dengan koneksi yang terbatas, tentu saja saya gagal. Jam terbang saya di dunia startup baru sekitar setengah tahun, jadi saya belum dikelilingi oleh kenalan-kenalan yang tepat.

Mencari partner di Tinder

Saya sempat mempertimbangkan ini, mencari-cari info di Google, lalu menampar diri sendiri dan kembali ke dunia nyata.

Mencari kenalan di co-working space

Setelah kehabisan cara untuk mencari partner, saya memutuskan untuk datang ke co-working space terdekat, Radius Cowork, pada suatu Jumat sore. Tujuan saya adalah menyajikan ide pada teman saya, Sean, dan bertanya apakah dia memiliki kenalan yang berminat.

Saya dan Sean menghabiskan waktu sekitar satu jam untuk memetakan keseluruhan ide di atas whiteboard dan saling bertukar masukan. Jelas sekali bahwa ia benar-benar tertarik dengan ide saya.

Setelah sesi brainstorming selesai, Sean mundur sedikit, memandangi hasil corat-coretnya di whiteboard, menarik napas panjang, lalu berkata, “Aku tahu orang yang sempurna untuk rencana ini.”

Sean kemudian memberi tahu lebih lanjut tentang orang yang ia maksud, dan mengapa orang tersebut sangat cocok. Ia juga berkata bahwa bila ingin kerja sama ini berhasil, saya harus menunjukkan keseriusan saya. Sean pun mengatur pertemuan antara saya dan partner potensial itu minggu depannya. Saatnya bersiap-siap.

Melakukan pitching ke partner

Fakta Startup | Startup butuh business plan yang siap guna

Saya benar-benar paham apa yang dirasakan developer ketika ada orang berkata bahwa dia punya ide untuk aplikasi. Mungkin mereka berpikir: “Ya ampun, muncul lagi. Orang dengan ide terhebat sepanjang masa. Semoga saja ide kali ini lebih baik daripada orang sebelumnya.”

Saya paham karena dulu saya sempat mengambil kuliah web development sebelum pindah ke teknologi digital marketing. Padahal kuliah itu hanya satu semester, tapi sampai sekarang pun masih ada orang yang mendatangi saya dengan ide aplikasi. Saya tidak bisa membuat aplikasi, tapi setidaknya saya tahu jalan pikiran developer, jadi saya harus mempersiapkan diri.

Inilah hal-hal yang saya rasa perlu disiapkan:

  • Rencana bisnis. Saya ingin supaya dijabarkan dengan menyeluruh. Saya menyusun rencana bisnis setebal sepuluh halaman, lengkap dengan timeline, proyeksi, dan lain-lain. Yang saya lakukan hanya mencari di Google tentang apa saja yang harus ada di rencana bisnis, lalu menyusunnya berdasarkan semuanya itu.
  • Prototipe konseptual. Saya tidak mau datang ke meeting hanya dengan membawa ide. Saya ingin bisa menunjukkan sesuatu kepada calon partner, sehingga mereka bisa mendapat gambaran jelas. Jika saya hanya bercerita tentang ide, bisa saja mereka akan membayangkan hal yang berbeda. Dengan InVision dan Fiverr, saya menyusun prototipe konseptual dalam waktu kurang dari seminggu, dengan biaya hanya US$50 (sekitar Rp660.000).
  • Struktur bisnis dan rincian saham. Satu hal yang menurut saya paling utama adalah kita harus transparan tentang penawaran dan rencana ke depan. Saya menjelaskan secara detail tentang apa saja yang kami butuhkan untuk operasional, juga tentang rencana mencari pendanaan. Dengan menjabarkan semua, saya menunjukkan bahwa saya serius, dan bahwa saya punya rencana matang.
  • Akses ke semua hal. Saya ingin ketika kami berpisah, calon partner saya punya salinan atau akses ke semua materi yang kami diskusikan. Dengan demikian, ia akan langsung merasa seperti sudah menjadi partner.
  • Waktu untuk berpikir. Saya akan memberi waktu seminggu pada calon partner untuk mempertimbangkan penawaran saya. Setelahnya, kami bisa bertemu lagi untuk membuat keputusan akhir.

Hari pertemuan

Saat kami bertemu pertama kali, saya langsung tahu bahwa calon partner saya sangat berminat. Kami menghabiskan waktu makan siang selama satu jam lebih untuk saling bertukar ide. Kami mendiskusikan semua materi yang sudah saya siapkan dengan lancar. Dia berwawasan luas, punya passion tinggi, dan yang paling utama, dia sangat tertarik. Dia tahu bahwa saya serius, dan saya pun tahu bahwa dia juga serius.

Saya pastikan dia mendapat akses ke semua materi diskusi sehingga dia bisa menelaah topik pembicaraan kami lebih mendetail. Kemudian kami berpisah, dan berjanji akan bertemu lagi seminggu kemudian.

Keputusan akhir

Seminggu kemudian, kami kembali bertemu untuk minum kopi. Kami berbincang-bincang lebih dari dua jam, dan saling bertukar ide. Ia memiliki banyak ide tambahan yang tidak pernah terpikir oleh saya sebelumnya.

Semakin mendekati akhir meeting, kami semakin merasa seperti dipertemukan oleh takdir. Kami mulai membicarakan tentang hal-hal hebat yang bisa kami capai di masa depan. Pada akhirnya, ia pun berkata, “Baiklah, saya ikut.” Dan kami pun menjadi partner.

Kesimpulan

Bila kamu ingin mencari partner, kamu harus serius. Untuk menunjukkan keseriusanmu, kamu harus punya persiapan yang baik. Ide yang kamu tawarkan harus menarik, karena bila ide itu menarik, kamu akan bisa mencurahkan passion terhadapnya. [tia/ap]

Tags: entrepreneurpartnerpartner startupstartupteman bisnis
Previous Post

Mungkinkah, Menjadi Full Stack Developer dalam 12 Minggu?

Next Post

Mana yang Efektif? Beriklan di Televisi versus Facebook

Trentech.id

Trentech.id

Tren Teknologi Indonesia

Related Posts

pitch deck zomato

Analisis Pitch Deck Zomato: Bagaimana Pitch Deck Zomato Berhasil Mencuri Perhatian Investor

3 March 2023
1.4k

Zomato, perusahaan layanan pengiriman makanan dan reservasi restoran terkemuka di India, dikenal karena pitch deck-nya yang sukses. Pitch deck adalah...

pitching startup

Bagaimana Mengatur Timing Fundraising yang Tepat untuk Bisnis Startup di Era Gig Economy

21 February 2023
1.4k

Platform penyedia layanan jasa, baik dalam bidang keuangan maupun pengiriman barang, terus tumbuh dan berkembang pesat di era digital ini....

airbnb 2022

Airbnb Catat Pertumbuhan Pendapatan 40 Persen di Tahun 2022, 2023?

20 February 2023
1.4k

Airbnb adalah salah satu platform pemesanan akomodasi online terbesar di dunia. Perusahaan yang didirikan pada tahun 2008 ini telah berevolusi...

Login
Please login to comment
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Terpopuler

  • contoh pitch deck

    8 Contoh Pitch Deck Startup yang Bisa Kamu Pelajari

    1002 shares
    Share 400 Tweet 250
  • Upgrade XAMPP? Beginilah Caranya

    246 shares
    Share 98 Tweet 62
  • Kumpulan Materi Kuliah Jurusan Teknik Informatika dan Ilmu Komputer

    352 shares
    Share 141 Tweet 88
  • Perbedaan Mic Condenser dan Dynamic Mic Serta Cara Merawatnya Agar Awet

    223 shares
    Share 89 Tweet 56
  • Ini Dia 7 Perintah CMD Keren yang Wajib Kamu Coba

    146 shares
    Share 58 Tweet 37
  • Ini Dia Cara Membuat Template WordPress Dengan Bootstrap Mudah

    132 shares
    Share 53 Tweet 33
  • Meningkatkan Produktivitas Microsoft Integrasikan AI Copilot ke Word, Excel, & PowerPoint

    108 shares
    Share 43 Tweet 27
  • Belajar Konsep Wireframe Pada Website

    132 shares
    Share 53 Tweet 33
  • Apa Saja Kemudahan yang Ditawarkan Warung Pintar?

    143 shares
    Share 57 Tweet 36
  • NIOMIC Luncurkan Online Coding Bootcamp GRATIS Untuk 50 Peserta

    115 shares
    Share 46 Tweet 29

About . Contact . Partnership

Trentech.id adalah situs yang menyajikan konten tentang startup, bisnis, game, event, hingga informasi pekerjaan. Trentech berusaha memberikan konten yang berkualitas untuk para pembacanya agar dapat menjadi rujukan utama mengenai dunia teknologi pada khususnya. Tim trentech terdiri dari orang – orang yang berkompeten dibidangnya, dan akan selalu mendukung karya – karya terbaik anak bangsa dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk para startup agar dapat publish karyanya di trentech.

Trentech ID

  • About
  • Contact
  • Partnership
  • Panduan Penulis
  • Privacy Policy
  • Sitemap

Tools

  • Harga Crypto Terbaru
  • Cek Ongkir
  • Cek Resi
  • Cek Domain
  • Login
  • Sign Up
About . Contact . Partnership

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
wpDiscuz